This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday 29 November 2014

Nama lain Al Quran

Sesuai dengan keanekaragaman Al Qur’an yang menyentuh segala macam sisi-sisi kehidupan manusia. Berikut adalah nama –nama lain Al Qur’an yang diturunkan Malaikat JIbril kepada Rasulullah SAW:

1. Al Kitaab. Al Qur’an disebut juga dengan Al Kitaab karena merupakan sinonim baginya.





 Artinya: “Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS Al Baqarah [2] : 2) 

2. Al Furqaan. Al Qur’an disebut juga Al Furqaan karena memiliki fungsi sebagai pembeda antara yang benar dan yang salah.




Artinya: “Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqaan (Al Qur’an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia).” (QS Al Furqaan [25] : 1)

3. Az Zikr. Al Qur’an disebut juga Al Zikr karena memiliki funsi sebagai pemberi peringatan.



Artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliaranya.” (QS Al Hijr [15] : 9)

4. Al Mau’izah. Al Qur’an disebut juga Al Mu’izah karena ia merupakan pelajaran atau nasihat.





Artinya: “Wahai manusia! Sesungguhnya, telah datang kepadamu pelajaran (Al Qur’an) dari Tuhanmu penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Yuunus [10] : 57)

5. Al Hikmah. Al Qur’an disebut juga Al Hikmah karena segala yang terkandung di dalam Al Qur’an adalah kebijaksanaan.





Artinya: “Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu (Muhammad). Dan janganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, nanti engkau dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela dan dijauhkan (dari rahmat Allah).” (QS Al Israa [17] : 39)

6. Asy Syifa’. Al Qur’an disebut juga Asy Syifa’ karena mampu mengobati atau menyembuhkan penyakit baik lahir maupun batin.





Artinya: “Wahai manusia! Sesungguhnya, telah datang kepadamu pelajaran (Al Qur’an) daru Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada di dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.” (QS Yuunus [10] : 57)

7. Al Hudaa. Al Qur’an disebut juga Al Hudaa karena ia juga berfungsi sebagai petunjuk.





Artinya: “Dan sesungguhnya ketika kami (jin) mendengar petunjuk (Al Qur’an), kami beriman kepadany. Maka barangsiapa beriman kepadaTuhan maka tidak perlu ia takut rugi atau berdosa.” (QS Al Jin [72] : 13)

8. Al Tanziil. Al Qur’an disebut juga Al Tanziil karena ia adalah kitab suci yang diturunkan.




Artinya: ”Dan sungguh, (Al Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam.” (QS Asy Syu’araa [26] : 192)

9. Ar Rahmah. Al Qur’an disebut juga Al Rahman karena ia berfungsi sebagai petunjuk dan karunia bagi umat manusia dan alam semesta.



Artinya: “Dan sungguh, (Al Qur’an) itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS An Naml [27] : 77)

10. Ar Ruuh. Al Qur’an disebut juga Ar Ruuh karena ia mampu menghidupkan akal pikiran dan membimbing manusia kepada jalan yang lurus.







Artinya: “Dan demikianlah Kami wahyulan kepadamu (Muhammad) ruh (Al Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al Qur’an dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al Qur’an itu cahaya, dengan itu Kami member petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus.” (QS Asy Syuuraa [42] : 52)

11. ka Bayaan. Al Qur’an disebut juga Al Bayaan karena ia berfungsi sebagai penjelas dan penerang kebenaran dari Tuhan.



Artinya: “Inilah (Al Qur’an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, da menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imraan [3] : 138)

12. Al Kalaam. Al Qur’an disebut juga Al Kalaam karena ia adalah firman Allah dan merupakan kitab suci yang diucapkan.





Artinya: “Dan jika di antara kaum musyrikin ada yang meminta perlindungan kepadanmu, maka lindungilah agar dia dapar mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah dia ke tempat yang aman baginya. (Demikian) itu karena sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengetahui.” (QS At Taubah [9] :6)

13. Al Busyraa. Al Qur’an disebut juga Al Busyraa karena ia berfungsi sebagai pembawa kabar gembira.





Artinya: “Katakanlah, “Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al Qur’an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang berserah diri (kepada Allah).” (QS An Nahl [16] : 102)

14. An Nuur. Al Qur’an disebut juga An Nuur karena ia mapu membawa manusia memperoleh cahaya ketuhanan.





Artinya: “Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur’an).” (QS An Nisaa [4] : 174)

15. Al Basaa’ir. Al Qur’an disebut juga Al Basaa’ir karena ia berfungsi sebagai pedoman.




Artinya: “(Al Qur’an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.” (QS Al Jaasiyah [45] : 20)

16. Al Balaag. Al Qur’an disebut juga Al Balaag karena ia berfungsi sebagai penyampai kabar atau penjelasan bagi manusia.





Artinya: “(Al Qur’an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran.” (QS Ibraahiim [14] : 52)

17. Al Qaul. Al Qur’an disebut juga Al Qaul karena ia merupakan perkataan atau ucapan yang dapat menjadi pelajaran bagi manusia.




Artinya: “Dan sungguh, Kami telah menyampaikan perkataan ini (Al Qur’an) kepada mereka agar mereka selalu mengingatnya.” (QS Al Qasas [28] 51)

7 hewan yang dijamin masuk surga

1. UNTA Nabi Muhammad Saw

Unta ini yang digunakan oleh Rasulullah Saw ketika hijrah ke Madinah pertama kali bersama dengan sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq. Unta ini pun digunakan sebagai petunjuk dimanakah Rasulullah akhirnya tinggal di Madinah. Unta pun berhenti di sebuah rumah milik sahabat bernama Abu Ayub Al Anshari. Di sanalah Rasulullah menghabiskan hidupnya sampai akhir hayat. Makam Rasulullah Saw di Madinah yang diziarahi jutaan kaum muslim sedunia itulah rumah Nabi Saw.

Ada riwayat lain, bahwa hewan kesepuluh yang masuk surga adalah Buroq, kendaraan yang digunakan oleh Rasulullah Saw ketika melakukan perjalanan Isra Mi’raj bersama dengan Malaikat Jibril AS. Kisah hewan-hewan ini sendiri tidak diceritakan dalam Al Qur’an, tetapi dapat kita temukan di Shirah Nabawiyah, yang menceritakan perihidup Rasulullah Saw.


2.BURUNG HUD-HUD (PELATUK) Ratu Balqis

Selain semut, Nabi Sulaiman As pun mampu berbicara dengan burung hud-hud, sejenis burung pelatuk. Melalui burung ini, Nabi Sulaiman mengetahui keadaan Ratu Balqis, seorang ratu yang memerintah negeri Saba’ yang beribukota di Ma’rib yang letaknya dekat kota San’a ibukota Yaman sekarang. Burung hud-hud ini dijadikan kurir oleh Nabi Sulaiman untuk mengantarkan surat kepada Ratu Bilqis dan mengajaknya untuk beriman kepada Allah. Kisah ini dapat kita temukan di Al Qur’an Surat An Naml ayat 20-31.

(20). Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. (21). Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang.” (22). Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini. (23). Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. (24). Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, (25). agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. (26). Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai ‘Arsy yang besar.” (27). Berkata Sulaiman: “Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta. (28). Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan” (29). Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. (30). Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi) nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (31). Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”

3.ANJING Ashahbul Kahfi

Kisah Ashhabul Kahfi mengingatkan kita pada sosok-sosok pemuda tangguh yang menjaga keimanan mereka dari raja kafir. Maka demi menyelamatkan iman, mereka pun rela untuk mengasingkan diri dan bersembunyi di sebuah gua. Jumlah mereka tidak diketahui pasti. Tetapi ada yang bilang jumlahnya 7 orang ditambah dengan seekor anjing yang setia. Karena kelelahan, mereka pun tertidur di gua. Dikiranya hanya tidak sesaat, nyatanya mereka telah tertidur selama 300 tahun (309 tahun hijriyah). Subhanallah. Kisah mereka dapat ditemukan di surat Kahfi ayat 9-22.

(18). Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka. (19). Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?).” Mereka menjawab: “Kita berada (disini) sehari atau setengah hari.” Berkata (yang lain lagi): “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun. (20). Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya.” (21). Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: “Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.” Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: “Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya.” (22). Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: “(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya”, sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: “(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya.” Katakanlah: “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.

4.SEMUT Nabi Sulaiman AS

Nabi Sulaiman AS dianugerahi Allah dengan kemampuannya memahami bahasa binatang, salah satunya adalah semut. Kisah tentang semut ini bisa kita temukan dalam Surat An Naml ayat 17-19.

(17). Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). (18). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”; (19). maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

5.KAMBING/DOMBA Nabi Ismail AS

Kambing ini pernah dijadikan ujian Allah kepada Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan untuk membunuh putra yang sangat dicintainya, Nabi Ismail AS. Allah Swt hendak menguji kesabaran Nabi Ibrahim AS. Kisah dramatis ini tercantum dengan jelas dalam Surat Ash Shaaffaat ayat 102-107.

“(102). Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (103). Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). (104). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, (105). sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (106). Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (107). Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. maka Allah Swt melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari Raya Haji.

6. SAPI Nabi Musa AS

Pada saat itu, ada seorang bani Israil yang meninggal dunia. Mereka ingin mengetahui siapakah pembunuh orang ini. Maka bani israil itu datang kepada Nabi Musa AS untuk meminta petunjuk. Allah pun menyuruh mereka untuk menyembelih seekor sapi betinayan kemudian dipukulkan pada mayat. Lalu hiduplah orang mati itu dalam sekejap mengabarkan siapakah pembunuh sebenarnya. Kisah ini diceritakan Al Qur’an dalam Surat Al Baqoroh ayat 68-73.

“(67). Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina.” Mereka berkata: “Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?”[62] Musa menjawab: “Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil.” (68). Mereka menjawab: ” Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu.” Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.” (69). Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya.” Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya.” (70). Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu).” (71). Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya.” Mereka berkata: “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya.” Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu. (72). Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. (73). Lalu Kami berfirman: “Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu !” Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti.

7. IKAN PAUS Nabi Yunus AS

Ikan ini adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS ketika melarikan diri dari kaumnya. Kisah ini diceritakan Al Qur’an salah satunya dalam surat Ash Shaaffaat ayat 139-148.
“(139). Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (140). (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, (141). kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. (142). Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. (143). Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, (144). niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (145). Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. (146). Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. (147). Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. (148). Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.”

7 Tingkatan Neraka dan Isi Neraka

Berdasarkan keterangan yang tertulis dalam kitab "As-Sab'iyatu Fi Mawa'idzil Birriyat", bahwa sesungguhnya Allah menciptakan neraka pada hari ahad. Di situ disebutkan pula bahwa neraka itu mempunyai tujuh pintu atau tujuh tingkatan.

 Begitu pula dalam kitab "Daqa'iquiAkhbar" disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Jibril mengenai pintu atau tingkatan-tingkatan neraka ini. Tanya beliau : "Apakah pintu-pintu neraka itu seperti pintu-pintu kami di dunia?". Jibril menjawab : "Tidak! sesungguhnya pintu-pintu neraka itu terbuka ke bawah. Oleh sebab itu, sebagian dari neraka itu lebih ke bawah dari sebagian yang lain. Jarak satu pintu ke pintu neraka yang lain, sejauh perjalanan tujuh ratus tahun. Setiap tingkatan pintu neraka lebih panas dari pintu neraka yang lain, dengan selisih tujuh puluh kali lipat!". Kemudian nabi bertanya lagi : "Siapakah yang menempati pintu-pintu/tingkatan-tingkatan tersebut?". Jibril menjawab :

1. Neraka "Hawiyyah"



Pintu neraka Hawiyyah ini adalah pintu neraka yang paling bawah (dasar), yang merupakan neraka yang paling mengerikan. Pintu neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang kafir termasuk juga keluarga Fir'aun, dalam neraka Hawiyyah. Hal ini sebagaimana arti dari firman Allah ;"Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyyah" (QS.Al-Qari'ah :9).

Firman Allah SWT :
Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka dia dilemparkan ke
neraka hawiyah. Tahukah engkau apakah Neraka Hawiyah itu? Yaitu api
yang sangat panas.
(Q.S. Al-Qoriah : 8-11)
sahabat Abu Hurairoh “terdengar suara yang mengelegar lalu bertanyalah ke rosulullah dan rosulullah menjawab itu adalah suara batu yang jatuh dari neraka jahanam ke “teleng” sekitar dada jatuhnya 1000 tahun”.
Bersabda Nabi SAW : Adapun Neraka itu gelap gulita, tidak mempunyai penerangan kecuali api yang menyala-nyala. Neraka itu mempunyai tujuh pintu dan tiap-tiap pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu bukit, tiap-tiap bukit mempunyai tujuh puluh ribu cabangnya, tiap-tiap cabang itu terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil. Dan tiap-tiap bagian yang lebih kecil itu terdiri atas tujuh puluh ribu dusunnya. Dan tiap-tiap dusun itu tujuh puluh ribu rumahnya dan api yang menyala-nyala. Tiap-tiap rumah itu tujuh puluh ribu ular dan kalajen


2. Neraka "Jahim" 

 Yakni pintu neraka ke 6. Tingkatan neraka ini di atasnya neraka Hawiyyah. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah. Hal ini sebagaimana arti firman Allah ini :"Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat" (QS.Asy-Syu'araa :91).

3. Neraka "Saqar"

yaitu tempat orang yang tidak melaksanakan salat tempat orang yang berbohong tentang keberadaan Allah, menyembah selain Allah atau menyembah zat yang keluar dari sifat Allah dan Al quran,.
dalam kitab safina : “….orang yang tidak melaksanakan solat dihukumi sebagai hewan yang tidak ada harganya/ tidak ada manfaatnya “

Didalam surga mereka saling bertanya dari hal orang berdosa. Apakah
sebabnya kamu masuk neraka Saqru? Karena kami tidak sholat, kami
tidak memberi makan orang miskin, kami percaya pada yang
bukan-bukan. Kami mendustakan hari kiamat.
(Q.S. Al-Mudatsir : 40-46)

Merupakan pintu neraka pada tingkatan ke 5. Di dalam pintu itu ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala atau menyembah patung-patung yang dibuat bangsanya sendiri.
Tingkatan pintu neraka ini, terletak di atasnya pintu neraka Jahim. Tentang neraka ini, Allah telah berfirman yang artinya :"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)" (QS. Al-Mudatstsir : 42)

4. Neraka "Ladza"

Merupakan pintu neraka pada tingkatan nomor 4. Di dalamnya ditempati Iblis laknatullah beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang terbujuk rayuannya. Kemudian orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka kekal bersama Iblis di dalamnya. Tingkatan pintu neraka Ladza ini diatasnya pintu neraka Saqar. Dalam hal ini Allah telah berfirman :Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak". (QS. Al-Ma'arij : 15).

5. Neraka "Huthamah"

Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 3. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi dan para pengikutnya. Pintu neraka Huthamah ini, tingkatannya di atas pintu neraka Ladza yang dihuni para Iblis. Tentang neraka Huthamah ini, Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an :"Dan tahukah kamu, apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan". (QS. Al-Humazah : 5-6)

6. Neraka "Sa'ir

yaitu tempat orang yang tidak mau mengeluarkan zakat atau bagi mereka yang mengeluarkan tapi tidak pada porsinya dan Dalam neraka ini ditempatkan orang yang memakan harta anak yatim. Didalam neraka ini mereka buta, pekak, dan kulitnya tebal seperti Jabal uhud.

Firman Allah SWT :
Bahwasanya orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan
aniaya, sesungguhnya mereka memakan api sepenuh perutnya. Dan nanti
mereka akan dimasukkan kedalam neraka Sair.
(Q.S. An-Nisa : 10)

Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 2. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Nashrani dan para pengikutnya. Pintu neraka ini berada di atas tingkatan pintu neraka Huthamah. Mengenai neraka ini, Allah Ta'ala telah berfirman :"Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)".(QS. Al-Insyigaq : 12).

7. Neraka "Jahannam"

Merupakan pintu neraka yang paling atas (pertama). Pintu neraka ini ditempati oleh kaum muslimin (umat Muhammad) yang melakukan dosa besar. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Jibril kepada nabi Muhammad : "Hai Muhammad! pintu neraka jahannam, ini dihuni oleh orang-orang yang melakukan dosa besar dari umatmu, dimana mereka mati sebelum bertaubat.


Demi mendengar apa yang dikatakan Jibril, Rasulullah langsung pingsan. Ketika Rasulullah telah sadar kembali, beliau berkata : "Hai Jibril! sangat besar musibahku. Karena sesungguhnya aku amat takut bila umatku dimasukkan ke dalam neraka!". Jawab Jibril: "Ya, umatmu yang melakukan dosa besar akan dimasukkan ke dalam neraka! ". Kemudian Rasulullah menangis, dan Jibril pun ikut menangis. Tiba-tiba mereka berdua mendengar firman Allah Ta'ala : Hai Jibril, Hai Muhammad! sesungguhnya Aku menjauhkan kalian berdua dari neraka. Tetapi janganlah kamu merasa aman dari siksaKu!".
 

Dalam Al-Qur'an, Allah telah mensifati neraka Jahannam sebagai berikut :"Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi gunung".(QS. Al-Mursilat : 32)
"Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya.(QS. Al-Hijr : 43)


“….Demi Neraka jahanam di datangkan untuk semua orang walaupun hanya lewat / mampir dalam 1 hari”
Firman Allah SWT:
Bahwasanya orang-orang kafir dan orang aniaya itu tidak akan diampuni
Allah, dan tidak pula ditunjuki jalan, melainkan jalan ke Neraka
Jahannam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya. Yang
demikian itu mudah sekali bagi Allah.
(Q.S. An-Nisa : 169)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza.

Bahan Bakar Neraka


Bahan bakar neraka terdiri atas batu-batu dan orang-orang yang durhaka kepada Allah, sebagaimana firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 6).

“Peliharalah dirimu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 24).

Yang dimaksud dengan orang sebagai bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir dan orang-orang yang mempersekutukan Allah. Mengenai jenis batu yang akan digunakan sebagai bahan bakar neraka, hanya Allah Yang Mahamengetahui.

Bahan bakar lain yang digunakan untuk neraka adalah sesembahan-sesembahan selain Allah. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk kedalamnya. Andaikata berhala-berhala itu tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal didalamnya.” (QS. Al Anbiya: 98-99).



Tingginya Panas Api Neraka dan Jauhnya semburan Asap dan Percikan Apinya

Allah berfirman, “Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu? Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air panas yang mendidih, dan dalam bayangan (naungan) asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.” (QS. Al-Waqi’ah: 41-44).

Kalau ayat diatas memberi tekanan pada keadaan yang amat mengerikan dari golongan kiri, yaitu para penghuni neraka, maka ayat dibawah ini memberi tekanan pada betapa mengerikannya neraka itu sendiri, sebagaimana yang difirmankan Allah, “Dan adapun orang-orang yang ringan timbangannya (kebaikannya), maka tempat kembalinya adalah neraka hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka hawiyah itu? (Yaitu) api yang panas.” (QS Al-Qari’ah: 8-11).

Allah selanjutnya menerangkan betapa kuat dan menyiksanya api neraka itu, “Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) saqar. Tahukah kamu apa (neraka) saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka saqar) adalah pembakar kulit manusia.” (QS. Al Muddatsir: 26-29).

Api neraka memakan semuanya dan menghancurkan segala sesuatu sehingga tidak ada yang tertinggal. Api itu membakar kulit, dan panasnya terasa sampai ketulang, mengeluarkan dan mencairkan semua isi perut. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Api yang kita kenal didunia ini adalah sepertujuh puluh bagian dari api neraka.” Seseorang berkata, “Ya Rasulullah, sudah cukup, sudah cukup!” Rasulullah bersabda, “Api neraka itu laksana api yang kita kenal ditambah lagi 69 bagian yang setara.” (HR. Bukhari).



Penghuni Neraka

Penghuni neraka yang akan tinggal kekal di dalamnya, yang tidak akan pernah keluar dari dalamnya dan tidak akan pernah mati, adalah orang-orang kafir dan orang-orang musyrik. Allah berfirman, “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-A’raf: 36).

“Dan orang-orang kafir, bagi mereka neraka Jahannam, Mereka tidak dibinasakan, sehingga mereka tidak mati dan tidak (pula) diringankan dari azabnya.” (QS. Fathir: 36).

“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 39).

Allah Ta’ala telah menjanjikan neraka untuk orang-orang munafik, janji yang tak akan diingkari-Nya, “Allah mengancam orang-orang munafik, laki-laki dan perempuan, dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka. Dan Allah melaknati mereka; dan bagi mereka azab yang kekal.” (QS. At-Taubah: 68).

Orang-orang yang tidak kekal didalam neraka adalah orang-orang yang dimasukkan ke dalam neraka dan dikeluarkan kembali setelah beberapa lama, diantaranya adalah orang-orang beriman yang tidak menyekutukan Allah, tetapi dosa-dosa mereka lebih berat daripada amalan baik mereka. Mereka akan berada di neraka untuk jangka waktu yang lamanya hanya Allah yang tahu, kemudian mereka akan dikeluarkan dari neraka berkat syafa’at atau perantara para nabi. Allah juga akan mengeluarkan dari neraka, dengan kasih sayang-Nya, orang-orang yang tidak pernah berbuat baik sama sekali.

Diantara dosa-dosa yang telah Allah janjikan akan dibalas dengan neraka seperti membunuh orang tanpa alasan yang sah, makan riba, membuat gambar makhluk hidup, wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang, orang-orang yang suka menyiksa makhluk hidup, minum dari wadah yang terbuat dari emas dan perak, bunuh diri, dan masih banyak lagi.



Banyaknya Penduduk Neraka

Banyak dalil yang menyatakan banyaknya jumlah manusia yang akan masuk neraka, dan sedikit yang masuk surga. Allah berfirman, “Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun engkau sangat menginginkannya.” (QS. Yusuf: 103).

“Sungguh neraka Jahannam akan Kami penuhi dengan jenismu (iblis) dan semua orang diantara mereka yang mengikutimu.” (QS. Shad: 85).

Alasan mengapa begitu banyak orang yang masuk neraka bukanlah karena kebenaran yang tidak sampai kepada mereka. Allah telah mengirimkan seorang rasul untuk memberikan peringatan kepada setiap umat, “Dan tidak ada suatu umat pun kecuali telah ada padanya seorang pemberi peringatan.” (QS. Fathir: 24). Banyaknya penghuni neraka disebabkan sedikitnya orang yang menyambut seruan para rasul, sedangkan jumlah orang yang tidak percaya kepada mereka besar sekali. Lagi pula, banyak orang yang menyambut seruan para rasul itu tidak sepenuhnya meyakini kebenarannya.

Sebagian besar kaum mukmin yang berdosa dan masuk neraka adalah wanita. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Aku melihat neraka, dan aku melihat sebagian besar isinya adalah wanita.” (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam riwayat yang lain, dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, “Rasulullah bersabda, ‘Aku lihat neraka, dan ternyata mayoritas penghuninya adalah perempuan yang ingkar.’ Ditanyakan, ‘Apakah ingkar terhadap Allah Ta’ala?’ Beliau bersabda, ‘Mengingkari suaminya, mengingkari perbuatan baik. Jika kamu selalu berbuat baik kepada salah seorang diantara mereka, kemudian ia melihat sesuatu (yang tidak menyenangkan) pada dirimu, maka ia berkata, ‘Saya tidak melihat kebaikanmu sama sekali’.” (Muttafaq ‘alaih).



Makanan, Minuman, dan Pakaian Penghuni Neraka

Makanan penduduk neraka adalah dhari’ dan zaqqum, dan minuman mereka adalah hamim, ghislin, dan ghassaq. Allah berfirman, “Mereka tidak memperoleh makanan selain dari dhari’ (pohon yang berduri), yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Al-Ghassiyah: 6-7).

Dhari’ adalah sejenis pohon berduri. Ibnu Abbas berkata, “Pohon ini adalah sejenis pohon berduri yang rendah; apabila ia tumbuh tinggi, ia disebut dhari’.” Qatadah berkata, “Makanan tersebut merupakan salah satu jenis makanan yang paling buruk.”

Allah berfirman, “Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa, ia seperti kotoran minyak yang mendidih dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (QS. Ad-Dukhan; 43-46).

Makanan jenis lain yang akan dimakan oleh penduduk neraka bernama ghislin, sebagaimana firman Allah, “Maka tiada seorang teman pun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada makanan sedikit pun baginya kecuali dari darah dan nanah (ghislin). Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.” (QS. Al-Haqqah: 35-37).

“Ini adalah azab neraka, biarkanlah mereka merasakannya. Minuman mereka air yang sangat panas dan air yang sangat dingin (ghassaq). Dan azab yang lain serupa itu berbagai macam.” (QS. Shad: 57-58).

Minuman penduduk neraka yang lain yaitu hamim, “Dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya.” (QS. Muhammad: 15). Di ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS. Al-Kahfi: 29).



Hukuman Untuk Penghuni Neraka

Neraka merupakan hukuman yang amat pedih, dengan berbagai macam siksaannya, yang tidak bisa dielakkan oleh para penghuninya walaupun dibayar dengan harga yang paling mahal dari apa yang mereka miliki, sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya orang-orang kafir, sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu pula untuk menebus diri mereka dengan itu dari azab Hari Kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka memperoleh azab yang pedih.” (QS. Al-Maidah: 36).

Hukuman yang akan diterima para penghuni neraka akan bertingkat-tingkat. Karena neraka memiliki tingkatan-tingkatan, di mana satu tingkat, hukumannya lebih pedih daripada tingkat yang lain. Rasulullah menceritakan kepada kita hukuman paling ringan di neraka, “Orang yang menerima hukuman paling ringan diantara para penduduk neraka pada Hari Kiamat nanti adalah orang yang dibawah telapak kakinya ditaruh bara yang menyala, yang akan membuat otaknya mendidih.” (HR. Bukhari).

Banyak ayat Al-Qur’an yang menerangkan berbagai tingkatan hukuman yang akan diberikan kepada para penghuni neraka, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka.” (QS. An-Nisa: 145). Dalam ayat yang lain, Allah berfirman, “Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan demi siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.” (QS. An-Nahl: 88).

Al-Qurthubi berkata, “Hal ini menunjukkan bahwa orang yang kafir karena semata-mata tidak percaya, tidak sama dengan orang yang kafir yang melakukan penindasan, tidak mempercayai Allah, membangkang, dan tidak menaati perintah Allah. Dengan demikian, jelaslah bahwa kaum kafir akan memperoleh berbagai tingkatan hukuman di neraka, sebagaimana yang kita ketahui dari Al-Qur’an dan sunnah.”

Bentuk-bentuk hukuman bagi penghuni neraka yang digambarkan di dalam Al-Qur’an dan sunnah antara lain yaitu, api neraka yang menghanguskan kulit, air yang menghancurluluhkan isi perut, penyiksaan di wajah, diseret, api neraka yang menjilat jantung mereka, isi perut yang akan dikeluarkan dan terburai di neraka, dll.



Cara Menyelamatkan Diri dari Neraka

Kekafiran jelas akan mengantarkan kita ke dalam api neraka. Oleh sebab itu, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan diri kita dari jilatan api neraka adalah dengan mempertebal keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, dan dengan banyak mengerjakan amal shalih. Allah berfirman, “Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang kafir. Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS. Ali Imran: 131-132).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Semua umatku masuk surga kecuali yang enggan.” Sahabat bertanya, “Siapa yang enggan?” Beliau bersabda, “Siapa yang menaatiku, maka ia masuk surga, dan siapa yang tidak mau menaatiku, maka ia telah enggan.” (Muttafaq ‘alaih).

8 TINGKATAN SURGA DAN PENGHUNINYA

Surga ( Al Jannah ) Suatu tempat di alam akhirat yang penuh dengan keselamatan,kesejahteraan, kesenangan,kenikmatan, kebahagiaan, serta kemuliaan yang abadi.Allah SWT menjanjikan tempat ini bagi hamba-hambaNya yang beriman dan bertaqwa kepada Nya.Nama-nama surga,tingkatan dan calon penghuninya :

1. Surga Firdaus
Diciptakan dari Emas Calon penghuninya dijelaskan dalam surat Al – Mukminun ( 1 –11 )
a) Orang – orang yang memelihara dan khusyuk dalam shalatnya.
b) Orang – orang yang menjauhkan diri dari ucapan dan perbuatan yang tiada berguna.
c) Orang – orang yang membayar zakat
d) Orang – orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istrinya.
e) Orang – yang memelihara amanat dan menepati janji.

2. Surga And 
Diciptakan dari Intan Putih Penghuninya :
a) Orang yang bertaqwa kepada Allah SWT ( QS An Nahl : 30 – 31 )
b) Orang yang beriman dan beramal shaleh ( QS Thaha : 75-76 )
c) Orang yang berbuat baik ( QS Fathir : 32 – 33 )
d) Orang yang sabar,menginfakkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikkan ( QS Ar Rad :22–23 ).

3. Surga Na’im 
Diciptakan dari Perak Putih
Penghuninya :Orang yang bertaqwa dan beramal saleh ( QS Al Qalam34, Luqman 8,QS Al Haj 56 ).

4. Surga Ma’wa 
Diciptakan dari Zamrut Hijau Penghuninya :
a) Orang yang bertaqwa kepada Allah SWT ( QS An Najm 15 )
b) Orang yang beriman dan berama saleh ( QS As Sajdah 19 )
c) Orang yang takut pada kebesaran Allah SWT dan menahan hawa napsu buruk( QS An Naziat 40 – 41 ).

5. Surga Darusslam 
Diciptakan dari Yakut Merah
Penhuninya :Orang yang kuat iman dan islamnya, memperhatikan ayat –
ayat Alquran serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari – hari karena Allah SWT ( QS Al An’am 127).

6. Surga Darul Maqamah
Diciptakan dari Permata Putih
Dihuni oleh orang yang kebaikkannya amat banyak, dan sangat jarang berbuat salah..

7. Surga Al Maqaamul Amiin
Diciptakan ­ dari Emas.
Dihuni oleh orang yang keimanannya telah mencapai
Muttaqien yakni orang yang benar-benar bertaqwa ( QS Ad Dukhanoyr2'.15 ).

8. Surga Khuldi 
Diciptakan dari Marjan Merah dan Kuning Penghuninya adalah Orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya ( QS Al Furqan 15 ).

Yahudi, Nasrani, dan Islam: Sama Tapi Beda

Yahudi, Nasrani, dan Islam itu sama…tapi beda. Persamaan ketiga agama ini setidaknya diakui oleh tokoh Yahudi dan Nasrani pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup.
Yahudi dan Islam itu sama tapi beda

Diriwayatkan oleh Sa’id bin Mansur yang bersumber dari ‘Ikrimah bahwa ketika turun ayat 85 surat Ali Imran,“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”, berkatalah orang-orang Yahudi kepada Nabi Muhammad SAW,“Sebenarnya kami ini muslimin (orang-orang Islam)”.

Mendengar ungkapan kaum Yahudi tersebut, Nabi Muhammad bersabda: “Allah telah mewajibkan kaum muslimin berhaji ke Baitullah”. Orang-orang Yahudi itu menyanggah: “Tidak diwajibkan (berhaji ke baitullah) kepada kami”.

Saat itu turunlah firman Allah SWT,
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”(QS. Ali Imran: 96-97).

Nasrani dan Islam itu sama tapi beda

Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dalam kitab At-Thabaqat yang bersumber dari al-Azraq bin Qais, bahwa ketika Uskup Najran dan wakilnya menemui Nabi Muhammad SAW dan mendengar penjelasan beliau tentang agama Islam, mereka berkata:“Kami telah lebih dahulu masuk Islam sebelum Anda”.

Nabi SAW bersabda: “Kalian telah berdusta, karena ada tiga hal yang menghalangi kalian masuk Islam, yaitu: Kalian mengatakan bahwa Tuhan mempunyai anak; Kalian makan daging babi; dan Kalian bersujud kepada patung”.

Kedua orang Nasrani itu bertanya: “Kalau begitu siapakah bapaknya Isa?”. Pada saat itu Rasulullah SAW tidak mengetahui bagaimana harus menjawabnya. Maka turunlah firman Allah SWT sebagai tuntunan kepada Rasulullah untuk menjawabnya:
“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, Kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), Maka jadilah dia. (apa yang telah kami ceritakan itu), Itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, Karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.” (QS. Ali Imran: 59-60).

Setelah mendengar firman Allah SWT ini, Uskup Najran dan wakilnya ini tetap merasa ragu dan membantahnya. Maka turunlah firman Allah SWT selanjutnya,
“Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka Katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; Kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. Sesungguhnya Ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan Sesungguhnya Allah, dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran: 61-62).

Muhammad SAW mengajak utusan Nasrani Najran itu melakukan mubahalah, yakni masing-masing pihak diantara orang-orang yang berbeda pendapat berdo’a kepada Allah dengan bersungguh-sungguh, agar Allah menjatuhkan la’nat kepada pihak yang berdusta, tetapi mereka tidak berani dan memilih membayar jizyah (sejenis pajak untuk jaminan perlindungan) sebagai tanda tunduk kepada pemerintahan Madinah. Ini menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW.

*****

Yahudi, Nasrani, dan Islam itu memiliki persamaan karena satu rumpun, sama-sama agama langit yang bersumber dari firman Allah. Hanya saja dalam perkembangannya—menurut pandangan Islam—ajaran agama yang dianut Yahudi dan Nasrani telah terkontaminasi.

Kaum Yahudi menganut aqidah tauhid sebagaimana kaum muslimin, tetapi fanatisme kelompok telah menghalangi mereka beriman kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir. Padahal mereka telah mengetahui nama dan tanda-tandanya dari kitab yang ada pada mereka.

Berkenaan dengan hal ini Ibnu Hatim meriwayatkan berita dari Sa’id atau Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas—sahabat Nabi SAW: Dahulu—sebelum Islam masuk ke Yastrib / Madinah—kaum Yahudi selalu berdo’a memohon pertolongan kepada Allah dengan menyebut-nyebut nama Muhammad sebagai Rasul terakhir yang disebutkan dalam kitab mereka agar dapat mengalahkan kaum Aus dan kaum Khazraj.

Akan tetapi setelah Allah mengutus Rasul dari kalangan bangsa Arab, mereka kufur kepadanya, dan mereka ingkari apa yang mereka katakan tentang Muhammad SAW sebelumnya. Oleh karena itu Muadz bin Jabal, Bisyr ibnul Barra dan Dawud bin Salamah mengingatkan mereka: “Wahai kaum Yahudi! Takutlah kalian kepada Allah dan masuk Islamlah kalian, karena kalian dahulu telah minta pertolongan kepada Allah memakai nama Muhammad untuk mengalahkan kami, di saat kami musyrik (belum masuk Islam). Kalian memberi kabar bahwa sesungguhnya Muhammad akan diutus, dan kamu mengemukakan sifat-sifat Muhammad dengan sifat yang ada padanya”.

Berkatalah tokoh Yahudi Bani Nadhir yang bernama Salam bin Masykam, “Dia (Muhammad) tidak memenuhi sifat-sifat yang kami kenal, dan dia bukan yang kami terangkan kepadamu”.
Saat itulah Allah SWT menurunkan firman-Nya:
“Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka[4], padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, Maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la’nat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.”(QS. Al-Baqarah: 89).

Sedangkan penyimpangan Nasrani menurut pandangan Islam adalah mencakup tiga hal:
  1. Penyimpangan dalam konsep ketuhanan, ditandai dengan keyakinan bahwa Isa / Yesus adalah anak Allah dan menjadikannya salah satu oknum dalam trinitas.
  2. Penyimpangan dalam syariat, ditandai dengan menghalalkan apa yang telah diharamkan Allah. Contoh: membolehkan memakan daging babi.
  3. Penyimpangan dalam peribadatan, ditandai dengan melakukan tata cara peribadatan yang tidak diperintahkan Allah. Contoh: berdo’a, tunduk, atau sujud di hadapan patung.
Demikianlah, semoga artikel dari al-intima.com ini bermanfaat untuk kita semua.

Muhammad Al Fatih – Ini adalah epik antara dua kekuasaan; Byzantium dan Utsmani



“Ini adalah kisah ketika dunia hanya mengenal dua wilayah, Barat dan Timur. Ini adalah persaingan antara dua negara; Imperium Romawi dan Khilafah Islam. Ini adalah cerita saat dunia terpolarisasi menjadi dua bagian; Kristen dan Islam. Ini adalah epik antara dua kekuasaan; Byzantium dan Utsmani.”

Saat itu Muhammad Al Fatih adalah seorang pemuda yang umurnya baru menginjak 21 tahun. Namun dengan kedekatan kepada Tuhannya serta dengan segala persiapannya untuk mengemban misi para pendahulunya di Turki Utsmani, akhirnya ia berhasil menaklukkan sebuah peradaban terbaik pada masa itu. Sejarah pasti akan berulang, Muhammad Al Fatih  menyampaikan fakta bahwa pernah ada suatu masa di mana umat Islam berhasil menguasai sebagian wilayah dunia.

Kita harus bisa belajar dari sejarah umat terdahulu, agar kita dapat melihat pola keberhasilan yang dicapai umat terdahulu dan juga belajar dari kesalahan-kesalahan mereka agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa yang akan datang. Apa yang beliau lakukan sampai akhirnya beliau mampu menaklukan Konstantinopel bukanlah proses yang mudah. Beliau memulainya dengan perencanaan yang matang. Mulai dari menyiapkan persenjataan, menyiapkan para Al-Ghazi(pasukan yang berjuang untuk islam) terbaik, melakukan banyak negosiasi dengan Negara-negara lain dan menjalin koalisi, serta mempersiapkan segala keperluan logistik untuk pasukan di sepanjang perjalanan.

Sampai akhirnya, pada 29 Mei 1453, beliau benar-benar merealisasikan hadits Rasulullah yang disampaikan sekitar delapan abad sebelumnya. Ia membuktikan bahwa Ia adalah sebaik-baiknya pemimpin dan pasukannya adalah sebaik-baiknya pasukan.

Penuh Inspirasi dan Pembelajaran

Sebuah taktik perang yang terperinci dan memiliki element of surprise, begitulah gambaran sebuah taktik perang ala Muhammad Al Fatih. Disaat yang paling genting dalam upaya penaklukan Konstantinopel, seorang Muhammad Al Fatih mampu menelurkan sebuah ide yang terbilang sangat mustahil dilakukan oleh manusia. Pasukan Al Fatih berhasil memindahkan 72 kapal perang dari selat Bosphorus untuk mengarungi dataran Galata menuju Teluk Tanduk Emas layaknya tengah berlayar dilautan.

Muhammad Al Fatih adalah seorang sultan yang memiliki kemampuan untuk “see beyond the eye can see”. yaitu melihat lebih daripada yang bisa dilihat oleh mata manusia. Ia sangat yakin akan sabda Nabi. Keyakinan ini secara langsung berdampak pada pandangannya dalam menjalani kehidupan. Ia memiliki Aqidah yang kuat dan keimanan yang membuatnya mampu meyakini apa yang tidak mudah dipercayai oleh manusia. Pandangan serta impiannya seakan jauh melampaui kehidupan dunia itu sendiri.

Dari seorang Al Fatih, kita belajar bahwa kemenangan yang didapatkan Islam hanya bisa dicapai atas izin Allah. Pemimpin penaklukan tersebut diberikan gelar pemimpin terbaik bukan hanya karena semata-mata berhasil membebaskan Konstantinopel tetapi juga karena kedekatan Beliau kepada Sang Maha pencipta. Muhammad Al Fatih mungkin menjadi satu-satunya pemimpin yang tak pernah meninggalkan salat rawatib sejak ia aqil baligh sampai saat wafatnya. Ia juga tak pernah meninggalkan salat tahujud ditengah malam untuk berdialog dengan Allah dikeheningan pada sepertiga malam.

Masjid 4 Abad di Sulsel Ini Terbuat Dari Putih Telur


Di Kota Palopo, Sulsel ada Masjid Tua Palopo yang dibangun sejak tahun 1604. Masjid berumur 4 abad ini dibuat dari bebatuan tebal yang direkatkan oleh putih telur. Hingga sekarang, masjidnya masih berdiri tegap.

Masjid Tua Palopo merupakan peninggalan Kerajaan Luwu yang didirikan oleh sang Raja, Sultan Abdullah Matinroe. Masjid ini sudah berusia 4 abad lebih dan bagian lantainya sudah mengalami pemugaran.

Lokasinya tepat berada di Lapangan Merdeka Palopo. Masjid itu memang tak begitu mencolok keberadaannya. Di kelilingi gedung-gedung yang cukup besar, masjid tersebut tampak kecil. Maklum saja, ukurannya hanya 15×15 meter.

Namun di dalamnya, banyak sejarah yang terukir termasuk untuk kota Palopo. Di tengah-tengah masjid tersebut terdapat sebuah pohon Palopo. Tak hanya sebagai penyanggah bangunan, pohon itu juga dipercaya menjadi asal muasal nama kota tersebut. Apalagi, pembangunan masjid ini pada zaman dulu juga menggunakan putih telur.

Masjid ini, batunya adalah campuran batu alam dan kapur. Perekatnya pakai putih telur. Ada juga mimbar yang dipercaya didatangkan langsung dari Vietnam, sebagai hadiah untuk sang raja kala itu. Mimbar berwarna cokelat itu memiliki beberapa anak tangga. Terdapat sebuah pintu masuk mimbar berbentuk seperti gapura dengan ukiran-ukiran khas Vietnam. Keren!

Ada beberapa sejarah yang terukir di masjid ini. Salah satunya adalah sebuah bedug yang hingga kini masih bisa dipukul. Bedug itu usianya 300 tahun, 100 tahunan setelah masjid ini dibuat.

Hingga kini, ada beberapa kegiatan keagamaan di Masjid Tua Palopo. Setiap sore ada pengajian anak-anak, beberapa kegiatan juga dilakukan masyarakat di sini. Tertarik berkunjung ke Masjid Tua Palopo?

Ironi, Susahnya Jumatan di Negeri Islam

Ini adalah kisah nan unik dari Pak Dahlan Iskan, ketika berkunjung ke Negara Islam Iran, ketika beliau masih menjabat sebagai Dirut PLN.

Berikut akan kami paparkan penggalan kisahnya :

“Kami mendarat di Bandara internasional Imam Khomeini, Teheran menjelang waktu shalat Jumat. Maka saya pun ingin segera kemasjid: sembahyang Jumat. Saya tahu tidak ada kampung di sekitar bandara ini. Dari atas terlihat bandara ini seperti benda jatuh di tengah gurun tandus yang maha luas. Tapi setidaknya pasti ada masjid di bandara itu.“

“Memang ada masjid di bandara itu, tapi tidak dipakai sembahyang Jumat. Saya pun minta diantarkan ke desa atau kota kecil terdekat. Ternyata saya kecele. Di Iran tidak banyak tempat yang menyelenggarakan sembahyang Jumat. Bahkan, di kota sebesar Teheran, ibukota negara dengan penduduk 16 juta orang itu, hanya ada satu tempat sembahyang Jumat. Itu pun bukan di masjid, tapi di universitas Teheran. Dari bandara memerlukan waktu perjalanan 1 jam. Atau bisa juga ke Kota Suci Qum. Tapi jaraknya lebih jauh lagi. Di Negara Islam Iran, Jumatan hanya diselenggarakan di satu tempat saja di setiap kota besar.”

“Jadi, tidak ada tempat Jumatan di bandara ini?” tanya saya.

“Tidak ada. Kalau kita mau Jumatan harus ke Teheran (40 km), atau ke Qum (70 km). Sampai di sana waktunya sudah lewat,” katanya.

Sungguh terperangah membaca cerita Pak Dahlan ini, sungguh luarbiasa unik, karena kata banyak orang Iran itu Negara Islam jadi sungguh sangat mengejutkan, jika disana sholat Jum’at tidak banyak di amalkan. Kalau kita bandingkan dengan Indonesia pasti sangat bertolak belakang, di Indo banyak sekali tempat untuk menjalankan shalat Jum’at. Bahkan, di setiap kampung bisa ada dua masjid yang menjalankan shalat Jum’at. Benar benar Iran yang unik.

Mungkin kita akan lebih kaget lagi dengan lanjutan cerita dari beliau ini:
“Shalat Jumat ternyata memang tidak wajib di Negara Islam Iran yang menganut aliran Syiah itu. Juga tidak menggantikan shalat dzuhur. Jadi siapa pun yang shalat Jumat tetap harus shalat dzuhur.”

Kita pasti terheran heran dengan paparan Pak DI diatas?? Tapi jangan terkejut, karena masih banyak hal hal yg unik lainnya, seperti hubungan dagang Iran dengan Amerika dan cara berpakaian wanita Iran di kota sucinya “QUM”, (berikut):

“Dan lihatlah cara wanita Iran berpakaian. Termasuk di Kota Suci Qum. Memang semua wanita diwajibkan memakai kerudung (termasuk wanita asing), tapi ya tidak lebih dari kerudung itu. Bukan jilbab, apalagi burqah. Kerudung itu menutup rapi kepala tapi boleh menyisakan bagian depan rambut mereka. Maka, siapa pun bisa melihat mode bagian depan rambut wanita Iran. Ada yang dibuat modis sedikit keriting dan sedikit dijuntaikan keluar dari kerudung. Ada pula yang terlihat dibuat modis dengan cara mewarnai rambut mereka. Ada yang blonde, ada pula yang kemerah-merahan.”

“Bagaimana baju mereka? Pakaian atas wanita Iran umumnya juga sangat modis. Baju panjang sebatas lutut atau sampai ke mata kaki. Pakaian bawahnya hampir 100 persen celana panjang yang cukup ketat. Ada yang terbuat dari kain biasa, tapi banyak juga yang celana jean. Dengan tampilan pakaian seperti itu, ditambah dengan tubuh mereka yang umumnya langsing, wanita Iran terlihat sangat modis. Apalagi, seperti kata orang Iran, dari 10 wanita Iran yang cantik adalah 11! Sedikit sekali saya melihat wanita Iran yang memakai burkah, itu pun tidak ada yang sampai menutup wajah.”

Di Iran juga msih ada Coca Cola lho?? Jangan kaget ya??
“Rupanya, meski Iran membenci Amerika dan sekutunya, tapi tidak sampai membenci produk-produknya. Iran membenci Amerika, hanya karena Amerika membantu Israel. Ini jauh dari bayangan saya sebelum datang ke Iran. Saya pikir, Iran membenci apa pun yang datang dari Amerika. Ternyata tidak. Bahkan, Coca-cola dijual secara luas di Iran. Demikian juga Pepsi dan Miranda. Belum lagi Gucci, Prada dan seterusnya.”

Itulah sekilas tentang Iran yang bisa kita tangkap dari cerita Pak Dahlan Iskan, kesimpulan saya: “Iran benar-benar Negara Islam yang aneh nan unik. Apakah menurut Anda Iran juga se-unik itu?”

Misteri Sungai Euphrat Di Iraq

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sehingga sungai Euphrat surut menyibakkan gunung emas, di atasnya orang-orang berperang, sehingga dari setiap seratus orang akan terbunuh sembilan puluh sembilan. Setiap orang dari mereka mengatakan, “Mudah-mudahan, akulah orang yang selamat itu.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Dalam sebuah hadits disebutkan, “Hampir tiba masanya, sungai Euphrat surut menyingkapkan pembendaharaan emas. Siapa yang menghadirinya, janganlah mengambilnya sedikitpun.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Ubay bin Ka’ab: “Hampir tiba masanya, sungai Euphrat surut menyingkapkan gunung emas. Jika orang-orang mendengar hal itu, mereka berjalan ke sana. Maka orang-orang yang ada di sana mengatakan, “Jika kita membiarkan orang-orang mengambilinya, mereka pasti akan mengambil seluruhnya,” Beliau bersabda, “Maka, mereka bertempur di atasnya, sehingga setiap seratus orang terbunuh sembilan puluh sembilan.” [HR. Muslim]

Ibnu Hajar dalam menyarahkan hadist ini mengatakan bahwa surutnya air sungai Euphrat akan terjadi menjelang kemunculan Al-Mahdi

Rasulullah saw bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sehingga sungai Euphrat surut menyingkapkan gunung emas, di atasnya orang-orang berperang, sehingga setiap seratus orang akan terbunuh sembilan puluh sembilan. Setiap orang dari mereka mengatakan: “Mudah-mudahan, akulah orang yang selamat itu.”[HR. Ahmad]

Syaikh Yusuf al Wabil mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ‘gunung emas’ di sini bukanlah minyak bumi sebagai mana pendapat Abu ‘Ubaiyyah dalam ta’liqnya terhadap kitab An-Nihayah Fil Fitan (1:208) karya Ibnu Katsir, dengan beberapa alasan sebagai berikut:

a. Bahwa dalam nash hadist itu disebutkan lafal “jabal min dzahab” (gunung emas), sedang minyak bumi bukan emas secara hakiki, karena emas merupakan tambang yang sudah dikenal.

b. Bahwa Nabi saw memberitahukan bahwansanya air sungai itu akan menyingkap gunung emas yang dilihat orang, sedangkan minyak bumi itu digali dari dalam bumi dari kedalaman yang amat dalam dengan menggunakan alat-alat.

c. Bahwa Nabi saw mengkhususkan sungai Furat (Euphrat) dengan keistimewaan ini, tanpa menyertakan laut dan sungai lain, sedang minyak bumi digali dari laut dan dari darat di berbagai tempat sebagaimana yang kita lihat.

d. Nabi saw memberitahukan bahwa orang-orang akan berperang di sisi pembendaharaan ini, dan tidak diberitakan bahwa mereka berperang ketika digalinya minyak bumi dari Furat (Euphrat) atau lainnya. Bahkan Nabi saw melarang orang yang mendatanginya, sebagaimana disebutkan dalam riwayat laindari Ubay bin Ka’ab r.a, ia berkata, “Manusia senantiasa berselisih dan bersitegang urat leher dalam mencari kekayaan duniawi …, sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Tidak akan datang hari kiamat sehingga sungai Euphrat menyingkap gunung emas, maka barangsiapa yang datang kepadanya, janganlah ia mengambil susuatu darinya. [Shahih Muslim, Kitab Al-Fitan wa Asyrathus-Sa'ah, Bab Laa Taquumu As-Sa'atu Hatta Yahsira Al-Furat 'an Jabal min Dzahab 18:19]

Orang yang menafsirkan “gunung emas” ini dengan minyak bumi, maka sebagai konsekuensinya ia harus menetapkan dilarangnya mengambil minyak bumi ini (karena di dalam hadits tersebut
Rasulullah saw melarang seseorang mengambil sesuatu darinya – Penj.), padahal tidak ada seorangpun yang berani mengatakan demikian.

Al-Hafizh Ibnu Hajar menguatkan pendapat yang mengatakan bahwa dilarangnya mengambil emas ini disebabkan hal ini dapat menimbulkan fitnah dan peperangan. [Fathul-Baari 13:81]. Selengkapnya lihat: Tanda-tanda kiamat, Syaikh Yusuf Al Wabil hal 159-160]
Pujian Allah terhadap sungai Euphrat

Dalam riwayat dari Malik bin Sha’sha’ah (dalam hadits tentang mi’raj ke Sidratul Muntaha) disebutkan bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “…Kemudian saya diangkat ke Sidratul Muntaha, dibawahnya ada empat buah sungai, dua sungai yang tersembunyi dan dua sungai lainnya jelas terlihat. Aku menanyakan hal itu kepada Jibril, maka Jibril menjawab, “Dua sungai yang tersembunyi adalah sungai di dalam surga, sedangkan dua sungai yang jelas terlihat adalah sungai Nil dan Euphrat.” [HR. Bukhari: Bad-ul Khalqi bab Dzikrul Malaikah no. 2968 dan Muslim: Kitabul iman bab al-isra' no. 238]

Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sungai Saihan, Jihan, Euphrat dan Nil adalah sungai yang mengalir dari (mata air di) surga.” [HR. Muslim: Bab ma fid dunya min anharil jannah no. 5073, Ahmad no. 7547]

Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Ada empat sungai yang dialirkan dari surga, yaitu sungai Euphrat, Nil, Saihan dan Jaihan.” [HR. Ahmad no. 7229, Abu Ya'la no. 5788 dan Al Khatib. Dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 112]
Syaih Nashirudin Al-Albani berkata, “Barangkali apa yang dimaksud Nabi bahwa sungai-sungai tersebut berasal dari surga adalah sama seperti manusia yang juga berasal dari surga. Hadist ini tidak bertentangan dengan fakta bahwa kedua sungai ini berasal dari mata air yang sangat dikenal di bumi ini. Jika bukan ini atau hal yang serupa yang dimaksud oleh hadits tersebut, maka hal tersebut merupakan sesuatu yang ghaib yang harus kita percayai dan kita terima, karena Nabi sendirilah yang menceritakan kepada kita.” [Silsilah Al-Ahadits Ash-Shaihah 1/178] [islampos.com]

Hagia Shopia (Mosque)



 The prophet of God in Muslim religion, Muhammad, had prophesied that the first Muslim to pray in Hagia Sophia would go to paradise. Since then, it was a great ambition for Muslim leaders to get Hagia Sophia.

On 29 May 1453, The Sultan of the Ottoman Empire, Mehmet II, conquered Constantinople after a 54 day siege. He directly went to the ancient Byzantine cathedral of Hagia Sophia. When he saw a man hacking the stones of the church and saying that this was a temple for infidels, Mehmet II ordered the looting to be stopped and the church to be converted into a mosque.

With the following years, Sultans added something to the building. Sultan Bayezid ordered a new minaret changing the previous one of his fathers’. In the 16th century, Suleiman the Magnificent brought two colossal candles from Hungary to be placed on both sides of the mihrab. To the end of the 16th century during the reign of Selim II, famous architect Sinan strengthened the building by adding structural supports to its exterior. He also built two minarets on the western end of the building and the mausoleum of Selim II to the southeast of the building. In 1600s, two mausoleums were added next to Selim II’s: Murad III and Mehmed III.

Two restorations were done in Hagia Sophia at the following years. In 1739, during the reign of Mahmud I, a medrese, a kitchen to distribute poor, and a library, and in 1740 a fountain for ritual ablutions were built.







The second and the major restoration was carried out during the reign of Abdulmecid. Swiss-Italian architect brothers Gaspere and Giuseppe Fossati started in 1847 and completed the restoration in two years with more than eight hundred workers. They repaired the cracks in the domes, and placed an iron chain around its base to support and strengthen. The mosaics that had been covered during the reign of Mehmed II were uncovered and repaired by the order of sultan, as he was deeply impressed by their beauty. He preferred hiding them instead of destroying. The Fossati brothers removed the Sultan’s lodge from the apse, and they built a new one against the pier to the north apse, with a gilded grille to cover the Sultan so he could be unseen, and to protect him against assassins. The sultan’s lodge was designed by Gaspare Fossati. He made the carved marble grille as Turkish rococo style, and the columns Byzantine. The brothers also renewed the mihrab and the minber.

Calligraphy, the art of writing, was one of the most important arts of Islam, and calligraphists were more popular than architects and miniature painters. The Fossati brothers take that into consideration, and ordered Kazasker Mustafa Izzet Efendi -the most famous calligraphist of its age- gigantic circular wooden frames to hang in columns in Hagia Sophia. Kazasker Mustafa Izzet Efendi painted and finished eight huge frames. As in many mosques, the frames inscribed the names of Allah, the prophet Muhammad, the first four caliphs Abu Bakr, Umar, Uthman and Ali, and the two grandchildren of Mohammed: Hassan and Hussain.
Fossati brothers’ restoration were finalized by a new Suntan’s gallery in Neo-Byzantine style connected to a royal pavilion behind the mosque, a medrese and a time-keepers building were built and the minarets were altered so that they became equal in height. The mosque was inaugurated on 13 July 1849.
 

Wednesday 26 November 2014

DUNIA DATARAN : YANG HARUS DUNIA KETAHUI

Hutan tropis terluas ketiga
Luas hutan tropis Indonesia adalah 120 juta hektar (menteri kehutanan mengklaim 138 juta ha) dan merupakan terluas ketiga setelah hutan tropis Brazil dan Zaire di Afrika. Sayang, laju kerusakan hutan di Indonesia juga sangat tinggi bahkan tercacat dalam buku rekor dunia Guinness 2008 sebagai negara yang hutannya paling cepat mengalami kerusakan (deforestasi).

Jenis burung terbanyak kelima

Indonesia memiliki 1.539 jenis burung atau sekitar 17% dari jumlah seluruh jenis burung di dunia dan 381 jenis diantaranya merupakan jenis endemik Indonesia. Dilihat dari total jenis burung, Indonesia menduduki urutan kelima setelah Kolombia, Peru, Brazil dan Equador.

Biodeversity Anggrek terbesar

Indonesia memiliki sekitar 5.000 jenis anggrek, mulai dari yang terbesar (Anggrek Macan atau Grammatophyllum Speciosum) sampai yang terkecil (Taeniophyllum, yang tidak berdaun), termasuk Anggrek Hitam yang langka dan hanya terdapat di Papua. Sayang, 2.000 jenis diantaranya kini terancam punah.

Komodo, spisies kadal terbesar

Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.

Rafflesia Arnoldi, bunga terbesar

Rafflesia arnoldi (Patma Raksasa) merupakan tumbuhan parasitobligat yang terkenal karena merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini endemik diPulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, danSumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini.

Tarsier Pygmy, Primata terkecil

Tarsier Pygmy (Tarsius Pumilus) atau disebut juga Tarsier Gunung merupakan primata terkecil di dunia. Primata ini panjangnya hanya 10 cm. Hewan yang mirip monyet dan hidupnya diatas pohon ini terdapat di Sulawesi.

Python Reticulata, ular terpanjang

Python Reticulata yang mempunyai panjang 10 meter ditemukan di Sulawesi.

Bunga Bangkai (Amorphophallus Titanum)

Bunga yang satu ini tinggi besar, bahkan lebih tinggi dari manusia. Nah.. bunga yang ini yang ternyata mendapat julukan bunga bangkai, karena selain baunya yang memang mirip bangkai, juga warnanya meniru daging yang membusuk. Bunga ini ternyata juga dikenal luas di masyarakat dunia sebagai salah satu tumbuhan asli Indonesia.