PENDAHULUAN
Siklus hidup sistem terdiri dari 5 tahap. Empat tahap pertama :
perencanaan, analisa, rancangan, dan penerapan – dimaksudkan bagi
pengembangannya. Tahap kelima untuk penggunaannya. Semua tahap dapat
melibatkan pemakai, spesialis informasi jika end-user computing tidak
diikuti sepenuhnya. Eksekutif menetapkan kebijaksanaan dan membuat
rencana yang mengatur pemakaian komputer. Pada tingkat yang sedikit
lebih rendah, suatu komite khusus yang disebut dengan komite pengarah
SIM dapat mengelola seluruh siklus hidup dalam perusahaan. Ketika tiap
siklus hidup melalui tahap pengembangan, para pemimpin proyek mengawasi
para anggota tim.
Siklus hidup sistem merupakan penerapan pendekatan system untuk tugas
mengembangkan dan menggunakan sistem berbasis komputer. Pengembangan
sistem yang lebih responsif dapat dicapai dengan peningkatan siklus
hidup dan penggunaan peralatan pengembangan berbasis komputer. Dua
peningkatan itu adalah prototyping dan rapid (RAD), dan peralatan
tersebut termasuk kategori CASE (Computer-aided software engineering).
TEORI DAN ANALISIS
9.1 Dasar Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer
Implementasi sistem informasi berbasis komputer merupakan aktivitas yang
berskala luas yang melibatkan orang dan fasilitas yang banyak, uang dan
peralatan dalam jumlah yang besar, dan waktu yang panjang. Perencanaan
Sistem Informasi Berbasis Komputer juga mempunyai manfaat, yaitu:
- Memberikan dasar pengontrolan.
- Mendefinisikan lingkup proyek;
- Mengatur urutan tugas;
- Mengetahui bidang masalah yang potensial.
9.2 Siklus Hidup Sistem
Siklus hidup sistem (system life cycle –
SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem
atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan
pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
a) Fase Perencanaan
Langkah-langkahnya:
1. Menyadari masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan,
non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
2. Mendefinisikan masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan
baik agar dapat mengatasi permasalah tersebut. Ia melakukan identifikasi
dimana letak permasalahannya, penyebabnya dan berusahan mengumpulkan
semua informasi. Jika perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end
user computing, dan manajer ingin memakai pendekatan tersebut untuk
pengembangan sistem, maka ia bertanggung jawab untuk membuat definisi.
Selain itu, manajer memerlukan bantuan analis sistem yang saling bekerja
sama dengan manajer.
3. Menentukan tujuan system
Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang
harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Sehingga tujuan
hanya dinyatakan secara umum, yang nantinya akan dibuat lebih spesifik.
4. Mengidentifikasi kendala sistem
Sistem baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari kendala. Beberapa
kendala mungkin ditimbulkan oleh lingkungan, seperti laporan pajak yang
diminta oleh pemerintah dan informasi pembayaran yang dibutuhkan oleh
konsumen. Kendala lainnya, seprti keharusan menggunakan perangkat keras
yang telah ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem pada tanggal
tertentu. Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum
sistem benar-benar mulai dikerjakan. Dengan demikian, baik rancangan
sistem maupun kegiatan proyek akan berada di antara kendala-kendala
tersebut.
5. Membuat studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan seklias pada faktor-faktor utama
yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan, yaitu :
a. Teknis; tersediakan hardware dan software untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan ?
b. Pengembalian ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya?
c. Pengembalian non ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai
berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
d. Hukum dan etika; akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hokum dan etika ?
e. Operasional; apakah rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya ?
f. Jadual; mungkinkah penerapan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan ?
Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa pegawai
penting dalam area pemakai.
6. Menyiapkan usulan penelitian sistem
Jika suatu sistem dan proyek tampak layak, diperlukan penelitian sistem
secara menyeluruh. Penelitian sistem (sistem study) akan memberikan
dasar yang terinci bagi rancangan sistem baru mengenai apa yang harus
dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem tersebut melakukannya. Analis
akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberi dasar bagi manajer
untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisi. Hal penting
yang harus diingat tentang usulan tersebut adalah bahwa sebagian besar
isinya didasarkan pada perkiraan (perkiraan merupakan informasi terbaik
yang tersedia) dan perkiraan jauh lebih baik daripada tanpa informasi
sama sekali. Selebihnya akan dipelajari ketika siklus hidup mulai
berjalan.
7. Menyetujui atau menolak proyek penelitian
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan
rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu
diteruskan keputusan teruskan / hentikan. Pertimbangan penting yang
perlu dilakukan yaitu :
a. Akankah sistem yang diusulkan dapat mencapai tujuannya ?
b. Apakah penelitian proyek yang diusulkan merupakan cara terbaik untuk melakukan analisis sistem ?
Jika keputusannya adalah teruskan maka proyek akan berlanjut ke tahap
penelitian (analisis). Namun, jika keputusannya hentikan maka semua
pihak mengalihkan perhatiannya ke masalah-masalah lain.
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
Sebelum penelitian sistem dimulai, SC MIS menetapkan pengendalian proyek
dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya,
dan kapan akan dilaksanakan. Setelah jadual ditetapkan, jadual tersebut
harus didokumentasikan dalam bentuk yang memudahkan pengendalian.
(misalkan gunakan Microsoft Project).
b) Fase Analisis dan Desain
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.
Adapun Tahapanya yaitu:
1. Mengumumkan Penelitian Sistem
2. Mengorganisasikan Tim Proyek
3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
4. Mendefinisikan Kinerja Sistem
5. Menyiapkan Usulan Rancangan
6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
c) Fase Implementasi
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya
fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
Adapun tahapannya yaitu:
1. Merencanakan penerapan;
Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan
yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem dan untuk
mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.
2. Mengumumkan penerapan;
Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama
pada penelitian sistem. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada
para pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta
kerjasama mereka.
3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras;
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat
keras yang terdapat pada konfigurasi sistem yang disetujui. Setiap
pemasok diberikan request for proposal (RFP), yang berisi antara lain :
a. Surat yang ditransmisikan
b. Tujuan dan kendala sistem
c. Rancangan sistem : deskripsi ringkasan, kriteria kerja, konfigurasi
peralatan, dokumentasi sistem ringkasan, perkiraan volume transaksi,
perkiraan ukuran file.
d. Jadual pemasangan
Selanjutnya mereka membuat usulan tertulis, bagaimana peralatan yang
diusulkan akan membuat sistem mencapai kriteria kinerjanya. Ketika semua
usulan telah diterima dan dianalisis, SC MIS memilih satu pemasok atau
lebih. Spesialis informasi memberi dukungan bagi keputusn tersebut
dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui,
perusahaan melakukan pemesanan.
4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak;
Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak
aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh
analis sistem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan
dokumentasi yang lebih rinci seperti flowchart atau bahasa semu (psedudo
code) yang terstruktur, dilakukan pengkodean, dan pengujian program.
Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi. Jika
peangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software) dibeli,
pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama
seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP
dan Usulan.
5. Menyiapkan database;
Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab
untuks emua kegiatan ynag berhubungan dengan data, dan mencakup
persiapan database. Hal tersebut memerlukan pengumpulan data baru atau
data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan
rancangan sistem baru dan menggunakan sistem manajemen basis data
(database management sistem – DBMS).
6. Menyiapkan fasilitas fisik;
Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang
ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan. Sehingga
pembangunan fasilitas tersebut merupakan tugas berat dan harus
dijadualkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.
7. Mendidik peserta dan pemakai;
Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa
orang akan membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta, yang
meliputi operator entry data, pegawai coding, dan pegawai administrasi
lainnya. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem.
Pendidikan harus dijadualkan jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat
sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
8. Menyiapkan usulan cutover;
Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan
sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan
hampir selesai , tim proyek merekomendasikan kepada manajer agar
dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan lisan)
9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru;
Manajer dan SC MIS menelaah status proyek dan menyetujui atau menolak
rekomendasi tersebut. Bila manajemen menyetujui maka manajemen
menentukan tanggal cutover. Namun, bila manajemen menolak maka manajemen
menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus
diselesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali, kemudian
manajemen menjadualkan tanggal baru.
10. Masuk ke sistem baru
d) Fase Operasi
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
1. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
2. Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan
seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut
dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation
review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses
tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem
berlanjut.
3. Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga
sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut
pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan
untuk 3 alasan, yakni :
a. Memperbaiki kesalahan
b. Menjaga kemutakhiran sistem
c. Meningkatkan sistem
4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa
sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS
bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat
berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada
suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan
tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan,
dan lain-lain.
5. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang
sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.
Sumber :
http://abayups.wordpress.com/2013/11/13/siklus-hidup-sistem/
http://msherawati.staff.gunadarma.ac.id
http://mumuthvampireelf.blogspot.com/2013/01/9-siklus-hidup-sistem.html
http://ardhipamungkas.wordpress.com/2013/11/07/siklushidupsistem/
http://dhawyscientist.wordpress.com/2013/11/22/siklus-hidup-sistem/
Friday, 22 November 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment